Seri Belajar dari Orang-Orang Sukses 1
Konon kata orang, dunia itu
ibarat buku tempat di mana kita bisa mengambil ilmu semau kita. Ilmu apa saja
terhampar di sana. Pingin ngomong politik (ngompol) lebih bermutu, pingin faham
soal fikih biar perilaku keagamaannya luwes toleran yang tegas sesuai prinsip,
pingin belajar beternak burung, wirausaha, belajar stand up komedi dan
lain-lain semua ada di sana. Perjalanan adalah lembar halaman di mana kita bisa
memilih tema tersebut. Maka ketika kita sedang bersafar manfaatkan
sebaik-baiknya untuk menimba salah satu ilmu darinya. Ok . . .
Kali ini Cak Syam Legenda (owner RM
Legenda Klaten), bersiap membuka lembarannya untuk memilih tema. Kali ini pilihan
topiknya adalah sukses di bisnis kuliner, dengan belajar dari ahlinya.
Maka dikumpulkanlah berbagai
informasi terkait dengan kuliner, bisnis kuliner, pelaku bisnis kuliner dan
lain-lain. Dari info berbagai sumber itu kemudian Cak Syam Leenda, memilih mas
Yoyok, owner “Waroeng
Spesial Sambal (SS)” sebagai tempat untuk menimba ilmu.
Sejarah Waroeng Spesial Sambal
Berawal dari kegemaran akan
sambal, mas Yoyok memutuskan untuk terjun di bisnis kuliner. Jadi awalnya
adalah kegemarannya untuk menghajar lidah sampai huhah . . . huhah . . . dari
situ kemudian muncul inspirasi, bagaimana jika para pelajar dan mahasiswa di
Jogja ini juga dihajar cabe huha . . huhah . . . akhirnya oke . . .
Latar belakang pendidikan beliau
yang sama sekali tidak terkait dengan tata boga tidak menghalangi minat beliau
untuk mendirikan warung makan. Beliau adalah seorang sarjana teknik kimia jebolan
UGM yang waktu itu sudah memiliki pekerjaan yang sangat mapan di sebuah
perusahaan suasta terkenal di Jogjakarta. Beliau telah menjabat sebagai salah
satu manager di perusahaan tersebut. Beliau rela melepaskan jabatan itu demi
memenuhi keinginan hatinya untuk berwiraswasta bersama teman-temannya.
Tahun 2002 menjadi tahun yang
bersejarah buat beliau, karena di tahun itulah untuk pertama kalinya beliau
mendirikan warung makan. Warung makannya berkonsep warung tenda, dengan
mengandalkan cita rasa sambal yang pedas. Tidak tanggung-tanggung ada 28 jenis
sambal yang beliau kreasikan untuk memanjakan selera pedas para konsumennya. Konsepnya
konsumen bisa memilih sambal yang bermacam-macam walaupun lauknya sama-sama
ayam, misalnya.
Beliau memilih tempat di pinggir
jalan, yaitu di Jalan Kaliurang. Tepatnya sebelah barat Grha Sabha Pramana UGM.
Waktu itu beliau bareng 5 orang temannya.
Di warung ini, di samping banyaknya
alternatif sambal, pilihan sayurnyapun juga beraneka ragam. Ada cah kangkung,
trancam, cah jamur, pecel, plencing jawa, dan sayur asem. Lauknyapun juga tak
kalah beragamnya. Ada ayam goreng, bandeng goreng, nila goreng, tempe, tahu,
iso babat, lele, udang, dan daging sapi. Dan satu lagi harga yang ditawarkan juga
terjangkau, maklum bidikan awal warung ini memang pelajar dan mahasiswa sebagai
konsumen utamanya.
Dari bulan ke bulan bisnis
warung tenda inipun mulai dikenal khalayak luas. Akhirnya dengan keyakinan
penuh dibukalah Waroeng SS-02. Lokasinya di pilih di daerah Condong Catur.
Melihat perkembangan yang baik, beberapa bulan kemudian kembali membuka cabang
Waroeng SS-03. Kali ini di daerah Seturan, masih di seputaran Jogjakarta.
Dan saat tulisan ini dibuat,
kabarnya warung ini telah memiliki 40 outlet yang tersebar di Yogya, Solo,
Semarang, Bandung, Jakarta, Malang hingga Pekanbaru. Di Yogya sendiri terdapat
11 outlet. Plus warung tenda pertama yang menjadi cikal bakal semua outlet
tersebut yang masih dipertahankan sampai sekarang sebagi tenda legenda . . .
Untuk menjaga mutu dan rasa di
semua outlet terutama yang berada di area Jojakarta, pihak managemen memutuskan
untuk membuat dapur terpadu. Di dapur terpadu inilah semua masakan utama diolah
setengah matang, untuk kemudian didistribusikan ke semua outlet miliknya. Dengan
konsep dapur terpadu maka kualitas maupun rasa bisa dijamin sama di semua
outletnya. Dan benar konsumen bisa merasakan itu.
Namnya sengaja di pilih
“waroeng” namun layanan kepada pelanggan yang diberikan sekelasrestoran-restoran
besar. Termasuk salah satunya adalah delivery order dalam jangkauan ± 5 km dari
kantor pusat dengan minimal order Rp 20.000.
Kini mas Yoyok yang
biasa disebut sebagai Mr. Huuh Haah bersama Waroeng SS nya berhasil
menjadi salah satu pioneer dalam bisnis kuliner Jogjakarta. Kini tinggal
bagaimana Cak Syam Legenda mengambil inspirasi untuk mengembangkan dan
membesarkan Rumah Makan Legenda Klaten miliknya yang akan segera malaunching Nasi
Bebek Madura, Ayam Goreng Benhil dan Mangut Welut Banyuwangi.
Inspirasi Cak Syam Legenda buat
RM Legenda Klaten.
Memelototi artikel succes story
mas Yoyok di atas, Cak Syam Legenda memeras otak untuk menyerap semua inspirasi
darinya. Plus bersiap membanting tulang untuk mengaplikasikannya. Tentu ada banyak
inspirasi yang di dapat. Dan ada banyak aksi yang bakal diperbuat. Wouow . . .
jos nan . . .
Pertama mas Yoyok mengawali
usahanya dengan modal nekat. Bagaimana tidak dibilang nekat, beliau sama sekali
tidak memiliki latar belakang pendidikan ataupun kursus di bidang kuliner. Beliau
berlatar belakang pendidikan kimia dan telah menentukan pilihan menjadi seorang
profesional. Namun beliau berani banting stir ke wirausaha. Ini sungguh
menginspirasi Cak Syam Legenda dengan rumah makan Legenda Klaten miliknya yang
akan segera malaunching Nasi Bebek Madura, Ayam Goreng Benhil dan Mangut Welut
Banyuwangi.
Yang kedua beliau memulainya dalam
bentuk warung tenda yang berlokasi di seputaran UGM, tentu dengan membidik pelajar dan mahasiswa sebagai
konsumennya. Ini sebuah langkah awal yang sangat tepat. Kita tahu pelajar dan
mahasiswa adalah dua kelompok masyarakat yang sangat terbiasa dengan kulineran.
Sebagai kota pelajar tentu di Jogjakarta dihuni banyak pelajar dan mahasiswa
yang berasal dari luar daerah. Tentu ini pertanda yang cukup gamblang dimana ceruk
pasar di segmen ini cukup besar, dan tentu sangat bagus untuk usaha yang baru
berdiri.
Ketiga pentingnya membangun
brand image. Dalam hal ini imagenya Spesial Sambal. Di benak konsumen terutama
penggila cabe image ini akan menjadi magnet tersendiri yang akan menarik mereka
untuk mampir memuaskan selera pedasnya. Dan satu lagi, meskipun dia memiliki
brand image sebagai warung makan yang mampu menghajar lidah kita dengan racun
pedasnya, mereka masih bisa memilih sayur maupun lauk yang bermacam-macam. Wouow
. . . tentu ini sebuah pilihan tepat. Beliau telah memiliki magnet yang menarik
minat konsumen, terus masih menambah magnet lagi. War byasah memang . . .
Keempat delivery order. Ini juga
cukup menginspirasi Cak Syam Legenda. Di era di mana banyak orang yang berfikir
praktis, maka pilihan delivery order akan semakin diminati. Seseorang yang sedang
kelaparan sementara dia harus tetap duduk di depan komputer, karena dead line
yang mepet, dengan layanan delivery order ini, dia masih bisa menikmati pedas
sambalnya dengan tanpa beranjak dari depan komputernya. Solutif banget . . .
Ini dulu saja ya. Cak Syam
Legenda kini sudah memiliki banyak inspirasi dan tengah bersiap untuk segera
beraksi mengejar sukses milik mas Yoyok. Karena pada prinsipnya sukses itu
adalah hak semua orang. Semoga Allah mengijabah keinginan baik cak Syam Legenda
dalam mengembangkan rumah makan Legenda Klaten miliknya, yang akan segera malaunching
Nasi Bebek Madura, Ayam Goreng Benhil dan Mangut Welut Banyuwangi . . . Aamiin
. . .
Tulisan ini didedikasikan untuk menyambut launching menu baru Rumah Makan Legenda Klaten Jl Mayor Kusmanto Proliman Sekarsuli Klaten
Tulisan ini didedikasikan untuk menyambut launching menu baru Rumah Makan Legenda Klaten Jl Mayor Kusmanto Proliman Sekarsuli Klaten
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.