Selasa, 08 Agustus 2017

Kisah Sukses Yoyok Dengan Warung Makan Miliknya



Seri Belajar dari Orang-Orang Sukses 1


Konon kata orang, dunia itu ibarat buku tempat di mana kita bisa mengambil ilmu semau kita. Ilmu apa saja terhampar di sana. Pingin ngomong politik (ngompol) lebih bermutu, pingin faham soal fikih biar perilaku keagamaannya luwes toleran yang tegas sesuai prinsip, pingin belajar beternak burung, wirausaha, belajar stand up komedi dan lain-lain semua ada di sana. Perjalanan adalah lembar halaman di mana kita bisa memilih tema tersebut. Maka ketika kita sedang bersafar manfaatkan sebaik-baiknya untuk menimba salah satu ilmu darinya. Ok . . . 

Kali ini Cak Syam Legenda (owner RM Legenda Klaten), bersiap membuka lembarannya untuk memilih tema. Kali ini pilihan topiknya adalah sukses di bisnis kuliner, dengan belajar dari ahlinya.
Maka dikumpulkanlah berbagai informasi terkait dengan kuliner, bisnis kuliner, pelaku bisnis kuliner dan lain-lain. Dari info berbagai sumber itu kemudian Cak Syam Leenda, memilih mas Yoyok, owner “Waroeng Spesial Sambal (SS)” sebagai tempat untuk menimba ilmu.

Sejarah Waroeng Spesial Sambal
 
Berawal dari kegemaran akan sambal, mas Yoyok memutuskan untuk terjun di bisnis kuliner. Jadi awalnya adalah kegemarannya untuk menghajar lidah sampai huhah . . . huhah . . . dari situ kemudian muncul inspirasi, bagaimana jika para pelajar dan mahasiswa di Jogja ini juga dihajar cabe huha . . huhah . . . akhirnya oke . . .

Latar belakang pendidikan beliau yang sama sekali tidak terkait dengan tata boga tidak menghalangi minat beliau untuk mendirikan warung makan. Beliau adalah seorang sarjana teknik kimia jebolan UGM yang waktu itu sudah memiliki pekerjaan yang sangat mapan di sebuah perusahaan suasta terkenal di Jogjakarta. Beliau telah menjabat sebagai salah satu manager di perusahaan tersebut. Beliau rela melepaskan jabatan itu demi memenuhi keinginan hatinya untuk berwiraswasta bersama teman-temannya.

Tahun 2002 menjadi tahun yang bersejarah buat beliau, karena di tahun itulah untuk pertama kalinya beliau mendirikan warung makan. Warung makannya berkonsep warung tenda, dengan mengandalkan cita rasa sambal yang pedas. Tidak tanggung-tanggung ada 28 jenis sambal yang beliau kreasikan untuk memanjakan selera pedas para konsumennya. Konsepnya konsumen bisa memilih sambal yang bermacam-macam walaupun lauknya sama-sama ayam, misalnya.

Beliau memilih tempat di pinggir jalan, yaitu di Jalan Kaliurang. Tepatnya sebelah barat Grha Sabha Pramana UGM. Waktu itu beliau bareng 5 orang temannya.

Di warung ini, di samping banyaknya alternatif sambal, pilihan sayurnyapun juga beraneka ragam. Ada cah kangkung, trancam, cah jamur, pecel, plencing jawa, dan sayur asem. Lauknyapun juga tak kalah beragamnya. Ada ayam goreng, bandeng goreng, nila goreng, tempe, tahu, iso babat, lele, udang, dan daging sapi. Dan satu lagi harga yang ditawarkan juga terjangkau, maklum bidikan awal warung ini memang pelajar dan mahasiswa sebagai konsumen utamanya.

Dari bulan ke bulan bisnis warung tenda inipun mulai dikenal khalayak luas. Akhirnya dengan keyakinan penuh dibukalah Waroeng SS-02. Lokasinya di pilih di daerah Condong Catur. Melihat perkembangan yang baik, beberapa bulan kemudian kembali membuka cabang Waroeng SS-03. Kali ini di daerah Seturan, masih di seputaran Jogjakarta.

Dan saat tulisan ini dibuat, kabarnya warung ini telah memiliki 40 outlet yang tersebar di Yogya, Solo, Semarang, Bandung, Jakarta, Malang hingga Pekanbaru. Di Yogya sendiri terdapat 11 outlet. Plus warung tenda pertama yang menjadi cikal bakal semua outlet tersebut yang masih dipertahankan sampai sekarang sebagi tenda legenda . . .

Untuk menjaga mutu dan rasa di semua outlet terutama yang berada di area Jojakarta, pihak managemen memutuskan untuk membuat dapur terpadu. Di dapur terpadu inilah semua masakan utama diolah setengah matang, untuk kemudian didistribusikan ke semua outlet miliknya. Dengan konsep dapur terpadu maka kualitas maupun rasa bisa dijamin sama di semua outletnya. Dan benar konsumen bisa merasakan itu. 

Namnya sengaja di pilih “waroeng”  namun layanan kepada pelanggan yang diberikan sekelasrestoran-restoran besar. Termasuk salah satunya adalah delivery order dalam jangkauan ± 5 km dari kantor pusat dengan minimal order Rp 20.000.

Kini mas Yoyok yang biasa disebut sebagai Mr. Huuh Haah bersama Waroeng SS nya berhasil menjadi salah satu pioneer dalam bisnis kuliner Jogjakarta. Kini tinggal bagaimana Cak Syam Legenda mengambil inspirasi untuk mengembangkan dan membesarkan Rumah Makan Legenda Klaten miliknya yang akan segera malaunching Nasi Bebek Madura, Ayam Goreng Benhil dan Mangut Welut Banyuwangi. 

Inspirasi Cak Syam Legenda buat RM Legenda Klaten.

Memelototi artikel succes story mas Yoyok di atas, Cak Syam Legenda memeras otak untuk menyerap semua inspirasi darinya. Plus bersiap membanting tulang untuk mengaplikasikannya. Tentu ada banyak inspirasi yang di dapat. Dan ada banyak aksi yang bakal diperbuat. Wouow . . . jos nan . . .

Pertama mas Yoyok mengawali usahanya dengan modal nekat. Bagaimana tidak dibilang nekat, beliau sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan ataupun kursus di bidang kuliner. Beliau berlatar belakang pendidikan kimia dan telah menentukan pilihan menjadi seorang profesional. Namun beliau berani banting stir ke wirausaha. Ini sungguh menginspirasi Cak Syam Legenda dengan rumah makan Legenda Klaten miliknya yang akan segera malaunching Nasi Bebek Madura, Ayam Goreng Benhil dan Mangut Welut Banyuwangi.

Yang kedua beliau memulainya dalam bentuk warung tenda yang berlokasi di seputaran UGM, tentu  dengan membidik pelajar dan mahasiswa sebagai konsumennya. Ini sebuah langkah awal yang sangat tepat. Kita tahu pelajar dan mahasiswa adalah dua kelompok masyarakat yang sangat terbiasa dengan kulineran. Sebagai kota pelajar tentu di Jogjakarta dihuni banyak pelajar dan mahasiswa yang berasal dari luar daerah. Tentu ini pertanda yang cukup gamblang dimana ceruk pasar di segmen ini cukup besar, dan tentu sangat bagus untuk usaha yang baru berdiri.

Ketiga pentingnya membangun brand image. Dalam hal ini imagenya Spesial Sambal. Di benak konsumen terutama penggila cabe image ini akan menjadi magnet tersendiri yang akan menarik mereka untuk mampir memuaskan selera pedasnya. Dan satu lagi, meskipun dia memiliki brand image sebagai warung makan yang mampu menghajar lidah kita dengan racun pedasnya, mereka masih bisa memilih sayur maupun lauk yang bermacam-macam. Wouow . . . tentu ini sebuah pilihan tepat. Beliau telah memiliki magnet yang menarik minat konsumen, terus masih menambah magnet lagi. War byasah memang . . .

Keempat delivery order. Ini juga cukup menginspirasi Cak Syam Legenda. Di era di mana banyak orang yang berfikir praktis, maka pilihan delivery order akan semakin diminati. Seseorang yang sedang kelaparan sementara dia harus tetap duduk di depan komputer, karena dead line yang mepet, dengan layanan delivery order ini, dia masih bisa menikmati pedas sambalnya dengan tanpa beranjak dari depan komputernya. Solutif banget . . .

Ini dulu saja ya. Cak Syam Legenda kini sudah memiliki banyak inspirasi dan tengah bersiap untuk segera beraksi mengejar sukses milik mas Yoyok. Karena pada prinsipnya sukses itu adalah hak semua orang. Semoga Allah mengijabah keinginan baik cak Syam Legenda dalam mengembangkan rumah makan Legenda Klaten miliknya, yang akan segera malaunching Nasi Bebek Madura, Ayam Goreng Benhil dan Mangut Welut Banyuwangi . . . Aamiin . . .

Tulisan ini didedikasikan untuk menyambut launching menu baru Rumah Makan Legenda Klaten Jl Mayor Kusmanto Proliman Sekarsuli Klaten







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.