Sabtu, 18 Maret 2017

Lima Legenda Baru ( Mie Ayam Klaten )



Memiliki usaha mandiri ternyata bisa bikin hidup jadi lebih  hidup. Pikiran ayem, tentrem, bikin bibir tersenyum dan  tertawa riang gembira. Meskipun bidang usaha itu hanyalah sepetak gerai mie ayam. Tenan Bro . . . cobanen deh, biar bisa ngerasakan rasanya.
Apa lagi jika tahun depan bisa buka gerai di Prapatan Ngupit Ngawen, Jalan Klaten -  Boyolali Jatinom, Pasar Pedan, Pasar Wedi dan Prambanan cedak candi. Wouoww . .  jan joss nan . . . 

Bakal lahir lima legenda baru  . . . mantab pokoknya . . .

Kata para ahli, dalam dunia bisnis mimpi adalah barang halal dan thoyib. Tidak ada yang dilarang tentangnya. Cuma perlu sedikit rambu-rambu saja. Apa itu ? Jangan dipendem lama-lama. Bisa busuk soalnya . . .

Nasihat mereka begini. Bermimpilah sesuka hatimu, di mana saja, kapan saja dan setinggi-tingginya sampai ke pucuk kelapa paling tua di kampungmu. Lambungkan mimpimu sekuat lambungan khayalmu. Tapi satu hal mesti diingat. Apa itu ? Cepat bertindak . . . transfer mimpimu ke dunia nyata. Pokoknya download secepatnya, biar tidak hanya ada di awang-awang terus . . .


Bermimpi itu memang kepenak karena mimpi itu indah. Dia bisa menghibur si pemimpi. Tapi walaupun begitu jangan pernah berhenti hanya sebagai pemimpi. Jadilah pemimpi yang sigap dalam bertindak . . . Sigap seperti temanku Sudarsono di BMT Harum itu lo . . .
Tiba-tiba mak jenggirat tukang mie langsung bangun dari dipan “Baiklah kalau begitu. Aku harus segera bertindak. Sudah habis waktunya untuk bermimpi. Kelahiran lima legenda baru harus segera disiapkan.” Begitu tekad tukang mie ayam dan bakso LEGENDA Klaten yang murah senyum, baik hati dan tidak sombong itu.

Untuk membuka gerai baru mie ayam LEGENDA, apa lagi sampai lima buah di tahun depan, ini tentu bukan kerja ringan, namun begitu ini tetaplah kerja yang menyenangkan. Tukang mie ayam berfikir keras memikirkan apa kira-kira yang mesti dipersiapkan. Si tukang mie ayam pingin memastikan bahwa induk gerai yaitu warung mie ayam dan bakso LEGENDA Klaten yang magrok di Proliman Bramen Ploso Arum Klaten utara itu mesti diperkuat pondasinya. Kuat sekuat-kuatnya. Ini penting sebab gerai induk ini adalah gerai rujukan bagi pembukaan gerai-gerai cabang. Gerai induk akan diduplikasi ke gerai-gerai cabang tersebut. Makanya gerai induk ini mesti dibuat  josss duluan, gak boleh memble . . .

“Berarti begini bune,” kata tukang mie ayam suatu senja kepada istrinya. 
“Iya bener . . . begitu pakne,” jawab sang istri. 
“Opo to bune ini ?” kata tukang mie ayam. 
“La opo saya hanya ngegongi kok,” jawab istrinya. 
“Wong saya belum ngomong kok di gongi,” jawab tukang mie. 
“Ooo . . . belum ngomong to . . . ya maaf kalau begitu,” jawab istrinya mengalah.
“Jadi maksudku begini sebelum kita membuka cabang kita harus menguatkan pondasi warung kita dulu, “ kata tukang mie aya melanjutkan. 
“We la dalah kok ndadak bikin pondasi barang . . . kayak mau bikin rumah aja . . .kata istrinya protes. 
“Ealaahhh . . . susahnya ngomong . . .  kok gak nyambung terus . . . Mending saya ngomong sama tembok saja bune," kata tukang mie ayam sambil ngeloyor ke belakang warung . . .

Berarti saya harus membuat sistem, kata tukang mie ayam di belakang warung makannya. Weleh-weleh . . . Nampaknya di bener-bener ngomong sama tembok. He he he . . .

Saya harus membuat sistem bisnis yang manteb. Berarti saya harus membuat mie sendiri sebagai bahan baku mie ayam. Gak beli ke sana-sana lagi. Saya harus memproduksi sendiri biar stoknya aman dan rasanya lebih manteb. 

Terus soal pelayanan kepada pembeli, mesti dibuatkan panduan bagaimana cara melayani yang bagus, pelayanan primalah pokoknya. Ramah, cepet, sopan, menyenangkan, mengesankan. Saya mesti membuatnya dalam bentuk panduan tertulis.

Hiasan-hiasan, gambar-gambar dan tulisan di dalam warung dan tampilan di luar harus manteb. Kalau kata orang-orang pinter itu desainnyalah pokoknya. Interior, eksterior, warior, koyor dan ngloyor tambah minuman es kopyor, semuanya mesti nampak cantik owor-owor. 

Terus penyajian mie ayam, gak asal mie ayam yang panjang-panjang terus mlungker-mlunker. Juga bakso, jus dan es buah juga harus dibuat tampilan secantik mungkin. Semua dibuatkan panduan tertulis. Semuanya harus ditata yang bagus, kasih toping yang menawan. Kalau perlu disajikan dengan bernyanyi-nyanyi bersiaul-siul riang gembira tiada tara he he he . . .

Urusan dapur juga begitu. Dagingnya mesti daging ayam segar, tanpa tulang. Daging sapi untuk baksonya juga mesti daging segar berkualitas nomor wahid dibeli di kiosnya pak wahid di pagi-pagi buta. Ayam bacem mie ayam dan baksonya diolah dengan bumbu yang ajeg, baik takaran maupun cara pengolahannya. Semuanya harus distandarisasi. 

Selanjutnya mengenai karyawan. Untuk karyawan ini mesti ada managemen SDM yang bagus. Mulai rekruiting, pelatihan sesuai tugas pokok dan fungsi, diajari cara mengerjakan jobnya dengan baik sampai mahir bener. Juga harus dipikirkan mengenai jenjang kariernya, rolling antar cabang dan lain-lain. Juga soal upah dan bonus yang tepat buat mereka. Voucer umroh buat karyawan berprestasi. Tak kalah penting peningkatan kapasitas spiritualnya dengan sering ngaji, yasinan, pelatihan sholat khusu’, dzikir dll. Mantablah pokoknya.

Terus yang juga tidak kalah pentingnya adalah soal pemasaran mie ayam LEGENDA ini. Untuk itu juga mesti dibuatkan sistem pemasaran. Dibuatkan sistem pemasaran yang baku, tentang apa dan bagaimananya menjual mie ayam ini kepada pelanggan. Dan jangan lupa semuan hal di atas dibuatkan panduan dalam bentuk tertulis. Terus ada semacam mandor yang mengawasi pelaksanaannya sambil nyatet-nyatet kekurangannya apa, terus dibenahi. Yesss . . . itu . . . istilahnya bikin SOP lah yaitu System Operational Procedure. Dengan SOP yang mapan, maka insya Allah membuka cabang bukan pekerjaan berat lagi . . .

Nah kalau di gerai induk SOP tersebut sudah joss kotos-kotos . . pondasinya sudah kuat, pelaksanaanya sudah manteb ... beres dah. Selanjutnya dijadikan rujukan untuk diterapkan di gerai cabang. Top nan pokoknya . . .

Kalau sudah joss kayak begitu, nantinya bukan hanya untuk diterapkan ke gerai cabang saja, tapi bisa juga ditawarkan ke mitra yang berminat. Kalau sistemnya sudah jalan bagus, investor bakal berduyun-duyun kok. Tinggal kita duplikasi saja, begitu kata ahli duplikat usaha.

Selanjutnya akan bergulir terus. Duplikasi terus, buka cabang terus, gaet mitra terus. Mula-mula di Klaten. Selanjutnya ke Solo, terus Ngawi terus ke timur ke Karang Jati terus ke Caruban, Wilangan Nganjuk Jombang Mojokerto sampai tembus ujung timur pulau Jawa . . . weleh . . . weleh . . . terus loncat Bali Nusa Tenggara dan Papua. Cocok buat produksi mie kriting kui mas . . . weleh-weleh top nan ya . . .

Walah mimpinya kejauhan ya he he he . . . Balik lagi ke soal SOP ya . . .
Dalam membuat SOP selain dibuat dalam bentuk tertulis dengan bagan-bagan yang menggambarkan alur kerja, bisa juga dibuat dalam bentuk audio baik visual maupun dalam bentuk rekaman suara. Visual ini bentuknya video kalau suara mp3 aja. Itu sudah cukup memudahkan bagi pembukan gerai baru.

Terus urusan selanjutnya, karena gerai sudah semakin banyak tentu urusannya tidak sesederhana ketika mengelola satu gerai. Belanja lebih banyak, karyawan juga banyak, urusan menjadi semakin komplek. Tentu ini membutuhkan managemen yang lebih serius lagi. Inilah menariknya membuka gerai cabang.

Pengalaman mengelola gerai induk plus gerai-gerai cabang, akan mematangkan skill managerial sang tukang mie ayam hingga kelak tidak mustahil menjadi pemimpin bisnis yang kokoh dan mempesona terkenal di mana-mana seperti Sandiaga Uno . . . wahhh . . . hebat to ?

Di sini muncullah kebutuhan untuk membongkar kembali file tentang visi, misi dan bahkan budaya kerja yang dulu pernah disiapkan untuk warung makan mie ayam dan bakso LEGENDA ini. Cabang yang banyak, karyawan yang banyak dengan bermacam-macam karakter, mereka harus diikat dalam satu visi yang sama yaitu bergerak bersama mewujudkan misi yang sama. Jadi si sini visi dan misi mesti sudah konkrit bukan sekedar untaian kalimat indah yang berjejer manis dalam pigura. Tapi mesti dikonkritkan. itu . . .

Lah . . . terus bagaimana membuat visi, missi dan budaya kerja menjadi konkrit. Ya rajin menerapkan ke kerja warung yaitu kepada karyawan, terus diamati pelaksanaanya, dicatat kekurangannya di mana, lakukan perbaikan, lakukan simulasi sampai menjadi kerjaan harian mereka. Begitu caranya. Langsung praktek, evaluasi, lakukan perbaikan, praktekkan lagi. Demikian seterusnya sampai semuanya berjalan dengan mulus . . .

Kalau sistemnya  sudah joss mengelola warung sudah tidak berat lagi. Sudah santailah istilahnya. Santai tapi income datang denga lancar insya Allah.

Terus penting juga dipraktekkan yaitu memberikan diskon ke pelanggan. Untuk mie ayam maniak ada discount minuman misalnya. Juga layanan jasa pesan-antar. Wah ini layak dicoba . . .

Kalau dirasak-rasakke rasanya lima legenda itu memang bakal lahir di tahun depan. Kini tinggal menunggu kesungguhan sang tukang mie untuk berbenah. Membenahi semuanya. Membenahi fisik warung, membenahi masakan dan sajian, membenahi pengelolaan
warung , membenahi pemasaran dan terakhir membenahi amaliah langitnya.

Amaliah langit adalah variabel yang sangat penting bai keberhasilan sebuah kegiatan ekonomi. Perbaiki sholat jamaáhnya biar tambah khusu', banyakin rokaat dhuha, kencengin dzikir wabil khusus istighfarnya, ajegkan sedekahnya. Terus setelah itu tengadahkan tangan ke langit untuk membuka pintu rejeki. Insya Allah deh pokoknya . . . alhamdulillah sesuatu banget . . .